“Miskin jadi kaya,……… Kaya jadi miskin”
Tersebutlah Pak Warso ( bukan nama sebenarnya ) dengan panggilan mBah Warso terkenal sebagai ahli Paranormal, ia bertempat tinggal didaerah terpencil jauh dari keramaian, jalan yang dilaluinyapun agak susah karena masih belum jalan aspal. Namun demikian karena dikenal keampuhannya dalam memberikan sesuatu kepada orang yang datang dengan maksud maksud tertentu kadang kadang jalan itu kelihatan kendaraan kendaraan menuju tempat mBah Warso tinggal.
Suatu hari mBah Warso kedatangan tamu orang biasa, dan mengenalkan dirinya serta menceritakan keadaan dirinya, bahwa ia adalah pedagang kecil kecilan yang ingin didoakan agar dagangannya laris manis sehingga hidupnya meningkat yang ia punya sekarang ini datang dengan memakai sepeda ontel yang juga dipakai untuk transportasi dagangannya.
Dengan serinci rincinya tamu itu menceritakan keadaan dagangannya dan meminta dengan sungguh sungguh agar didoakan. MBah Warso dengan seksama mendengarkan dan merasa iba untuk menolong pasiennya. Dipesannya agar pada hari yang ditentukan datang lagi
Tamu itu datang pada hari yang telah ditentukan, dan mBah warso memeinta agar tamu itu mandi pada Sumur Pertama, dan setelah mandi keramas tentunya segera diadakan doa bersama, tak tahu bunyi dan artinya tamu itu hanya meng-Amini saja.
Pesan mBah Warso agar nanti setelah berhasil harus tetap bersukur pada yang kuasa, tidak boleh sombong dan tidak boleh tamak serta loba akan harta, cukup dengan keberhasilan yang diperolehnya.
Memang pedagang tersebut setelahnya bertambah kemajuan dagangannya, bertambah laris dan bertambah maju, hasilnya ia dapat meningkatkan gaya hidupnya dari sepeda ontel menjadi mempunyai motor. Ini pertanda doa mBah Warso memang manjur pikirnya.
Tahun berikutnya pedagang itu datang lagi dan meminta ditambah lagi peningkatannya karena ia hanya mempunyai sebuah rumah kecil serta belum layak huni, ia ingin mempunyai rumah yang besar dan bagus.
Permintaan pedagang itupun dipenuhi mBah warso dengan hari yang ditentukan untuk mandi pada Sumur Kedua memberikan pesan yang sama.
Memang benar juga apa yang dialami pedagang tersebut peningkatannya dalam tahun berikutnya bisa memeliki rumah yang bagus pertanda doa mBah Warso Cespleng.
Tahun tahun berikutnya pedagang itu tetap meminta dengan mengharap harap sungguh sungguh untuk meninggkatkan keadaan kekayaannya,
Mbah Warso tetap menashatinya seperti pertama pedagang itu datang tapi juga ditekankan “jangan serakah sudah cukup, sudah cukup……kalau manusia mempunyai sifat demikian maka tidak baik, sudah punya satu minta dua sudah punya ini minta lainnya……tak ada habisnya kepuasan manusia”
Tetapi pedagang itu tetap meminta dengan merengek rengek kepada mBah Warso dan karena ia sebagai Paranormal yang harus memberi bantuan pada tamu yang datang maka dipenuhinya sampai pada permintaan berikutnya dengan tetap berpesan yang sama sbb. :
Permintaan Ketiga :
Minta rumahnya sudah satu menjadi dua dan sepeda motornya minta agar bertambah, mandi Sumur Ketiga dan terpenuhi juga.
Permintaan keempat :
Minta setelah punya rumah rumah agar dapat membeli mobil dan lain lain, mandi Sumur Keempat.
Permintaan kelima :
Minta agar rumah dan mobil yang ia miliki bertambah lagi, mandi Sumur Kelima
Permintaan keenam :
Minta dst, dst……..mandi Sumur Keenam
Pada saat permintaan ketujuh mBah Warso sudah menolak dan menyarankan jangan dilanjutkan lagi sudah cukup tak perlu tamak dan loba, namun saran itu tidak dihiraukan tetap dengan keinginannya yaitu ingin membuat pabrik serta lahan yang luas untuk produksi bahan bakunya.
Maka untuk yang terakhir mBah Warso tanpa menolak menyarankan untuk mandi Sumur Ketujuh., terbayang oleh tamu yang mandi sumur tujuh itu pastilah akan menjadi orang yang kaya raya, berharta banyak dan lain lain bayangan pemikirannya.
Setelah mandi sumur ketujuh maka apa yang terjadi kemudian, tahun berikutnya pedagang itu datang lagi kepada mBah Warso hanya dengan memakai sepeda ontel seperti pertama kali datang dan merengek rengek lagi kepada mBah Warso serta menyesali akan dirinya yang memang benar benar tamak dan loba serta tidak akan mengulangi perbuatannya dengan minta didoakan lagi.
Tapi untuk yang kali ini mBah Warso sudah tidak bisa lagi memenuhi permintaanya dengan mengatakan “Memang keajiban sumur ketujuh adalah mengembalikan pada posisi semula kepada mausia yang tidak mau bersukur, selalu tamak, serakah dan loba”.
Sambil berkata demikian mBah Warso pergi meninggalkan tamunya.
Catatan penulis :
Sekedar cerita, kalau …………… dilapangan ????
Pesan penulis :
· Jangan selalu serakah, tamak dan loba.
· Miskin ingin kaya, jelek ingin cantik atau kulit hitam ingin putih atau kurus ingin gendut cukup sampai Sumur Enam saja jangan diteruskan Sumur Tujuh