Kamis, 29 Januari 2009

MAHARAJA ANUSOPATI



MAHARAJA ANUSOPATI
Bukan Raja Singosari


Tersebutlah suatu peristiwa perdebatan politik dalam organ manusia untuk menentukan siapakah yang pantas, hebat dan handal, setiap unit organ menyatakan dirinya adalah yang paling hebat diantara lainnya dan sepantasnyalah ia yang menjadi pemimpin dengan gelar Raja.

Pemikir ( Otak )
Sayalah yang berkuasa dan hebat sebab karena saya , maka segalanya akan dapat diatasi dengan mudah dan gampang tidak ada hal yang sulit bagi pemikir dan semuanya dapat dikerjakan dengan hasil baik apabila dipirkir dengan otak.

Spionase ( Mata )
Sayalah yang paling hebat karena tanpa saya ( mata mata ) semua fungsi organ tak bisa efektif bekerja, dengan mata maka akan dapat melihat dunia dan mempelajari segala ilmu yang ada, otak pun tak akan efektif bila tidak melihat dengan jelas.

Orator ( Mulut )
Sayalah yang dapat berbicara apa saja, apa yang kamu pikir dan kamu lihat kalau saya tak bicara maka tak akan sampai kepada orang lainnya, jadi saya yang paling hebat dan penting, bagaimana hebat kalau tak bisa bicara ………………….?

Intelegen Komunikasi ( Telinga )
Sayalah yang paling hebat bagaimana pun pandainya otak dan juga tajamnya mata kalau tidak mendengar apalagi dari kecil ( bayi ) maka tidaklah bisa berfikir, dan tak tajam melihat, apalagi berorasi tak mungkin bisa untuk mengenal dan mengucap kata tanpa mendengar.

Penjelajah ( Kaki )
Saya yang paling hebat, penjelajah seantero jagad dan berpengalaman kemana-mana, sayalah tulang punggung semuanya, berpijak dengan topangan saya tanpa saya mau kemaaaaaaana……?

Demikianlah diantaranya perdebatan mereka dngan sengitnya mengajukan kemampuan dan keistimewaan masing masing, tanpa disadari oleh mereka ada yang paling hebat tetapi tidak mau menunjukan kesombongannya bahkan menyembunyikan diri akan keahliannya tidak ditunjukan dimuka audiens katanya “malu aah ……”

Yaitu kakak beradik yang alih bahasa arabnya bernama Dubul dan Qubul.

Ketika berlangsung perdebatan keahlian dari mereka diatas dalam menunjukan kepandaian dan keunggulan masing masing maka kedua kakak beradik ini sepakat untuk macet bekerja, ngambek ………………………………………………….

Apa yang terjadi kemudian ????
- Perut melilit melintir lintir,
- Ditahannya air dan udara yang keluar,
- Atau bahkan setelah tertampung dikurasnya habis habis

Maka ….Otak tak bisa berfikir lagi, Mata berkunang kunang, Mulut hanya cengar cengir dan peringas peringis tak banyak bicara, Telinga tak konsentrasi mendegar lagi, Kaki lemas tak berdaya ………………………”Ayo ……mau apalagi ………?”

Akhirnya semuanya menyerah kalah dan mengakui bahwa walaupun kakak beradik ini tersembungi keberadaannya ( dibelakang layar ) tetapi sangatlah luar biasa / vital sekali, tanpa mereka maka tak ada harapan dan semangat lagi ….tentunya sih …….. buat apa susah susah ini dan itu atau itu dan ini ……..atau macam macam lagi …………………

Mereka diatas berunding semua dan sepakat menjadikan dan mengangkat saudara kakak beradik adalah pemimpin atau raja dari mereka, kakaknya Qubul diangkat jadi raja dengan gelar MahaRAJA ANUSOPATI ( Dubul = Anus ) dan mengangkat adiknya sebagai patih dengan gelar Mahapatih Qubilaikhan ( Qubul ), dengan kesepakatan bahwa semua hasil usahanya akan dipersembahkan untuk kepentingan Maharaja dan Mahapatih……………… ( demikian barangkali )

Memang kakak beradik ini adalah dua serangkai yang handal dalam pekerjaannya sebagi pemimpin, ibarat Mahapatih Qubilaikhan adalah peluru dan Maha raja adalah pelatuknya, tanpa pelatuknya maka peluru takan bisa kerja efektif, efisien dan hasil maksimal.

Catatan Penulis :
· Hanya sekedar cerita

Pesan penulis :
· Janganlah meremehkan apa yang tersembunyi tidak terlihat, justru yang terlupakan malah sangat penting keberdaannya, tanpa orang kecil tak mungkin jadi pembesar, tanpa kerja bawahan tak mungkin jadi terkenal.
· Hormati dan akui keberadaan yang tidak tampak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar