Jumat, 30 Januari 2009

PERJANJIAN MANUSIA DAN JIN


“Sugih koreng sugih patek” demikian akhir pemenuhan janji Jin kepada Manusia yang mengharap sesuatu kekayaan dari Jin. ----------- Sugih = kaya
Pak Karto tertegun melihat Jin itu lari tunggang langgang.     
ooooooooooooo
0oooooooooooo 
Tersebutlah suatu cerita orang yang sedang bergerombol santai dimalam hari ketika melepaskan lelahnya, kebiasaan ini kadang-kadang tetangga tak diundang dengan sendirinya datang duduk-duduk sambil cerita kesanan kemari, tentu saja tak satupun yang membicarakan masalah kerjaannya dan omong omong yang tak perlu mempergunjing dan membicarakan kejelekan orang lain tetapi hanya sekedar humor-humor, canda ria pelepas lelah dan juga tidak sampai larut malam karena ada petugas jaga tersendiri dalam kompleknya.

Salah satu orang dengan serius menceritakan demikian :…………………………………

Pak Karto ( bukan nama sebenarnya ) pekerjaannya mencari ikan disungai, ia sudah terbiasa mencarinya dipagi pagi buta kadangkala ia berangkat jam 04 pagi agar ikan yang didapatnya dapat dijaual pagi harinya sehingga laku untuk dimasak hidangan makan siang bagi pembelinya. Pekerjaan ini telah ditekuninya dalam waktu yang lama selama ini dan berjalan lancar demi untuk menyambung hidup sekeluarga, maklum jaman dulu orang orang belum serakus sekarang dengan menggunakan obat pembasmi sudah dapat ikan banyak tetapi dampaknya adalah mematikan semua penghuni sungai termasuk bibit ikan yang ada.

Cara Pak Karto menangkap ikan adalah dengan membendung aliran sungai yang kebetulan sedang surut airnya dari sebelah sana dan sebelah sini kira kira panjangnya antara dua puluh lima meter sampai lima puluh meter yang diperkirakan disitu banyak ikan atau sebagai sarang ikan karena banyak rumpon atau tumbuhan sungai sebagai tempat persembunyian atau rumah ikan.

Setelah dibuat bendungan maka air segera di kuras dengan ember dengan cara di kayuh ( bahsa jawa ditawu), setelah air sudah susut maka ikan otomatis akan mengelepar gelepar di lumpur karena air sudah tidak ada dan tinggal ditanggkap satu persatu memakai keahlian tangan. Ada ikan yang berbisa dengan senjatanya ada pula yang tidak berbisa, namun karena sudah terbiasa menangkap ikan dengan mudahnya Pak Karto menangkpnya tanpa takut kena senjata ikan yang berbisa ( patil) terutama ikan lele.

Suatu hari ketika Pak Karto sedang menangkap ikan ikan yang sedang mengelepar gelepar, menurut kata orang tempat yang satu ini adalah sangat angker dan orang orang tak ada yang berani menangkap ikan ditempat yang sedang dilakukan Pak Karto karena takut, namun karena keberaniaan dan tekadnya maka bukanlah halangan bagi Pak Karto.
Ketika Pak Karto baru saja mau menangkap ikan ikan yang menggelepar karena air yang talah digayuhnya telah habis Pak Karto melihat ada dua sosok mahluk aneh mendahului menngkap ikan dengan cueknya tanpa memperhatikan Pak Karto yang baru kecapaian menguras air. Mereka menangkap ikan dan langsung dimakan dengan lahapnya mentah mentah maklum mereka mahluk lain yang datang entah dari mana datangnya ….hiiiii…..

Mereka sambil menangkap dan memakan ikan mentah-mentah terus bercakap cakap dalam bahasa cedalnya yang dimengeri oleh pak Karto sebagai berikut :

+ ” enyak, enyak ni sing ede enyak” berkata yang satu (enak, enak ini yang besar enak )

- “sing cingik ya enyak, ni uyang ama wadel guyih anget” yang satu menjawab ( yang kecil

juga enak, ini urang / udang sama wader gurih sekali)


Demikian diantaranya percakapan mereka, dan pak Karto melihat dengan seksama sambil berfikir dan berkata dalam hatinya “Saya yang capai belum apa apa sudah didahului mahkluk kecil kecil dan gundul gundul serta telanjang semua, akan kutangkap salah satu dari mereka” gumam Pak Karto dalam hati.

Memang Pak Karto mempunyai keberanian dan keahlian khusus dalam hal ini sehingga dapat melihat mekhluk halus seperti ini dan orang sekitar pun sudah maklum dan tahu tentang keberanian Pak Karto. Maka ditangkapnya salah satu diantara mereka dan ternyata bisa, yang satu melarikan diri ketakutan, diikatnya mahkluk itu walapun meronta ronta dan dimasukan kedalam tempat ikan yang dibuat dari bambu berbentuk tabung dan ditutup kembali. Pak karto tidak melanjutkan penangkapan ikan tetapi langsung pulang hanya membawa mahluk tangkapannya saja.

Dirumah Pak Karto, mahkluk itu seakan menjadi tawanan yang tidak bisa dilepaskan dalam ikatan tali yang di lakukan oleh Pak Karto.

Setelah tiga hari tiga malam, terjadilah percakapan serius antara Pak Karto dan Makhluk halus ( Jin ) itu sebagi berikut :

J. “huu… huu…. huu….cung na, acu cung na, ayik acu engin ayik” katanya sambil menangis (lepaskan aku lepaskan, balik/pulang aku mau mau balik/pulang).

M.“Saya tidak akan melepaskan sampai kapanpun kecuali ada syarat dan janji yang harus kamu penuhi.” Kata Pak Karto.

J. “huu… huu…. huu….sayat apa , anji apa, ica ….ica ….ica…. acu ica….”
(syarat dan janji apa? saya bisa …..saya bisa….saya bisa ……. )

M. “Betul?…… bisakah kamu memberi saya sugih ( kaya )” kata Pak Karto.

J. “ica …..ica …..ica, anti acu ica” dijawabnya dengan semangat dan pasti. ( bisa…bisa …bisa, nanti aku bisa…..memberi kamu sugih / kaya)

Maka dibuatlah perjajian antara Pak Karto dengan Jin tersebut dan ditanda tangni bersama sebagi perjanjian dengan dibubuhi cap jempol Pak Karto dan cap kaki mahluk halus ( Jin ) tersebut yang antara lain bunyinya :


---------------“Bila dilepaskan maka Jin sanggup memberikan kesugihan (kekayaan) --------------- dengan segera”

Ketika mahluk halus itu dilepaskan maka dengan penuh girang dan lari tunggan langgang ia mengucap atas pemenuhan janjinya kepada Pak Karto :

-------------“Ugih oyeng …ugih atek, ugih oyeng ugih atek, ugih oyeng .. ugih atek”
( Sugih koreng sugih patek, sugih koreng sugih patek, sugih koreng …..)

Pak Karto tertegun melihat Jin itu lari tunggang langgang dan merasa menyesal atas perjanjinya dengan Jin yang tidak terperinci ketika pagi harinya terdapat koreng dan patek banyak tumbuh dibadannya………………………….akhhhhhhh desah nya menyesal.


Catatan penulis :
· Cerita saja.

Pesan penulis :
· Janganlah mengadakan perjajian dengan makhluk halus ( Jin ) kebanyakan mereka jahat dan  
   memperdayakan Manusia
· Jin akan memberikan sesuatu kepada manusia tetapi tentu tidak mudah dan segampang itu
  pasti dibelakang hari ada sesuatu tuntutan.
· Perjanjian yang tidak terperinci akan mudah di khianati dengan memutarkan atau mencari
  kelemahan kata kata.
· Apakah kita akan bertindak seperti Jin? -----(Manusia yang berpikir dan kerasukan Jin
  jahat), katakana tidak……..tidak ……dan tidaaaaaaak.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar